Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan jabatan lagi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kemarin, Luhut dilantik Prabowo menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional dan hari ini, Selasa (22/10/2024) akan dilantik menjadi Penasihat Khusus Presidenbidang Digitalitasi dan Teknologi Pemerintahan. Pelantikan Luhut hari ini berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, bersamaan dengan Kepala Badan, staf khusus presiden, dan utusan presiden bidang lainnya.
Terlihat, Luhut mengenakan setelan jas berwarna biru dongker dan dasinya biru langit, seperti lainnya. Luhut pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut lahir di Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, pada 28 September 1947.
Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all Ditinggal Irish Bella Nikahi Haldy Sabri, Penampilan Baru Ammar Zoni Bikin Syok, Aura Artis Lagi Banjarmasinpost.co.id Dikutip dari perpusnas.go.id, Luhut merupakan anak ke 1 dari lima bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu.
Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki empat anak, yaitu: Paulina, David, Paulus, dan Kerri Pandjaitan. Luhut menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia pada juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju Jokowi Maaruf amin priode 2019 2024. Ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.
Pada 12 Agustus 2015, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. Pada 15 Agustus 2016, Jokowi mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Jokowi memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM.
Jokowi kemudian menunjuk Luhut yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri ESDM. Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
Pada 1999, Presiden B.J. Habibie mengangkat Luhut menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi. Dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula. Lalu, pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir.
Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walau dalam periode yang singkat (2000 2001), sesingkat usia pemerintahan Gus Dur. Presiden di era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai Menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur. • Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999 2000)
• Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000 2001) • Pangkat Jenderal TNI (1999) • Kepala Staf Kepresidenan RI (2014 2015)
• Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015 2016) • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016 2019) • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019 2024)