Kesehatian Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah di Duren Sawit, Sering Ngamen di Jalan dan Tak Sekolah
Gadis di Duren Sawit, Jakarta Timur yang masih berusia 17 tahun membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan pisau dapur. Jasad korban ditemukan di dalam kios dalam kondisi bersimbah darah pada Minggu (23/6/2024) malam. Pelaku yang berinisial KS merupakan anak pertama korban, Syafrin (55).
Sehari hari pelaku dan adiknya yang masih 15 tahun tinggal di kios bersama korban. Pelaku dan adiknya sudah putus sekolah. Syafrin ditikam di bagian dada sebanyak dua kali saat tidur.
"Tidur, sedang tidur ya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Senin (24/6/2024). "Pengakuan tersangka, korban sempat melawan dan mencakar lengan kanan tersangka," sambung dia. Dulu Hidup Susah Ngamen di Jalan, Alumni Masterchef Asal Malang Kini Jadi Content Creator Sukses Surya.co.id
Anak Bunuh Ayah di Sleman, Pelaku Kesal Tak Dibelikan Playstation, Ditemukan Surat Rujukan RSJ Serambinews.com Ade Ary mengungkap bahwa KS adalah seorang remaja perempuan yang besar di jalanan. "Pekerjaan anak ini ngamen, anak anak punk," kata eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.
Menurut Kombes Ade Ary, KS (17) sempat berpura pura tak tahu terkait kematian ayahnya. KS bahkan seolah olah baru mengetahui ayahnya meninggal dunia usai temannya mengabari. "Berdasarkan informasi dari penyidik seperti itu, dia berpura pura tidak tahu, alasannya mendapat informasi dari temannya bahwa bapaknya meninggal," ujarnya.
Namun, polisi yang sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) tak percaya begitu saja dengan ucapan KS. Interogasi dilakukan, lalu remaja perempuan itu mengakui telah membunuh korban dengan menggunakan pisau dapur pada bagian dada hingga tewas. "Kemudian setelah penusukan, tersangka meninggalkan TKP, TKP merupakan toko perabot yang juga menjadi tempat tinggal mereka," ucapnya.
"Jadi tinggal di TKP adalah tersangka, korban, dan adik tersangka. Ibu tersangka atau istri korban itu sudah berpisah," sambung dia. Usai habisi nyawa sang ayah, KS berupaya menghilangkan jejak dengan cara mencuci pisau. "Pisau dapur itu habis ngambil dari dapur, nusuk, dilawan, kemudian nusuk dua kali, kemudian dicuci. Sempat dicuci oleh anak KS ini," tutur Ade Ary.
"Diamankanlah tersangka di sebelah TKP, toko perabot itu, karena tersangka saat itu dengan alasan dapat informasi bapaknya meninggal akhirnya datang, diinterogasi, ya tersangka mengaku," lanjut dia. Lebih lanjut, Ade Ary menuturkan bahwa pisau itu telah dilakukan penyitaan sebagai barang bukti serta diperiksa di laboratorium forensik. "Pisau telah dilaksanakan pemeriksaan secara laboratoris bahwa darah yang ada di pisau itu benar darah korban," katanya.